Anakku Sayang, Maafkan Ibu Nak..
Anakku Sayang, Maafkan Ibu Nak.. Sy dan tentunya semua ibu-ibu yang akan atau ingin memiliki seorang anak pasti mencari sebanyak-banyaknya info tentang tumbuh kembang, cara merawat, cara mendidik, dan segala hal tentang sang buah hati. inginnya qt selalu memberikan yang terbaik untuk mereka. baca buku, surfing, nonton tv, ikut seminar, langganan majalah, beli buku resep, pokoknya semua yg ada gambarnya bayi pasti menarik perhatian. kdg2 mbok-mbok bakul yg lg ngomongin obat batuk tradisional atau mitoz2 kuno pasti qt curi dengar. bahkan terkadang qt melakukannya tanpa melihat kemampuan yang qt miliki. makanan, pakaian, kesehatan.. tapi belakangan saya mulai menyadari. ternyata karakter saya yg asli ( yang jelek ni) bisa saja muncul dan mengalahkan semua yg sudah qt ketahui. bahkan yg qt tahu akan berdampak buruk pada anak. terkadang juga sy menyerah dengan keadaan. sebagai ibu bekerja yang tidak memiliki banyak waktu bersama anak-anak, stress yang saya dapat dari luar (atau dalam), mempengaruhi sikap saya pada mereka. saya cenderung mengasuh mereka dengan naluri. trus apa bedanya dengan bebek?. saya salut pada ibu yang tetap menyisihkan waktu untuk bermain meski kondisi capek luar biasa. salut pada ibu yang tetap menidurkan anak tanpa membuatnya stress, meskipun kepala panas, penat. salut pada ibu yang tetap membacakan cerita meskipun mata tinggal 5 watt. salut pada ibu yang tetap tenang, atau paling tidak menegur tanpa membuat anak takut dan trauma meski sang anak menumpahkan sayur sewajan, naik ke atas meja televisi, masuk bak mandi dan menyikatnya dengan sikat wc, memecahkan termos. ibu.. untuk itulah (salah satunya) mengapa surga di telapak kakimu
0 Komentar:
Posting Komentar
Berlangganan Posting Komentar [Atom]
<< Beranda